Hikayat Manusia

Kisah-kisah yang tergambar dengan cara tersendiri

Seberapa Pantas – Sheila on 7 May 6, 2011

Filed under: Sheila on 7 — ahmadturmizi @ 12:04

Seberapa pantaskah kau untuk kau tunggu,
Cukup indahkah dirimu untuk selalu ku nantikan,
Mampukah kau hadir dalam setiap mimpi burukku,
Mampukah kita bertahan di saat kita jauh.

Seberapa hebat kau untuk ku banggakan,
Cukup tangguhkah dirimu untuk selalu ku andalkan,
Mampukah kau bertahan dengan hidupku yang malang,
Sanggupkah kau meyakinkan disaat aku bimbang.

Celakanya hanya kaulah yang benar benar aku tunggu,
Hanya kaulah yang benar benar memahamiku,
Kau pergi dan hilang kemanapun kau suka.

Celakanya hanya kaulah yang pantas untuk kubanggakan,
Hanya kaulah yang sanggup untuk aku andalkan,
Diantara beri aku selalu menantimu.

Mungkin kini kau teah menghilang tanpa jejak,
Mengubur semua indah kenangan,
Tapi aku selalu menunggumu disini,
Bila saja kau berubah pikiran.

 

Manusia Sempurna – Nidji May 5, 2011

Filed under: Nidji — ahmadturmizi @ 10:14

Dia kulihat dia,
Slalu menutup mata.

Dia adalah malam,
Aku dan dia.

Dia menutup mata,
Dia terus berjalan,
Dia tak hiraukan,
Aku dan dia.

Terbanglah kepadaku,
Manusia sempurna untukku,
Lara hati menunggu, menunggu dia.

Dia adalah malam,
Aku dan dia.

Terbanglah kepadaku,
Manusia sempurna untukku,
Kulihat kurasa kucium dan kudengar,
Dia naaa…

 

Hapus Aku – Nidji May 4, 2011

Filed under: Nidji — ahmadturmizi @ 10:00

Kutuliskan kesedihan,
Semua tak bisa kau ungkapkan,
Dan kita kan bicara dengan hatiku.

Buang semua puisi,
Antara kita berdua,
Kau bunuh dia sesuatu,
Yang kusebut itu cinta.

Yakinkan aku Tuhan,
Dia bukan milikku,
Biarkan waktu waktu,
Hapus aku.

Sedarkan aku Tuhan,
Dia bukan milikku,
Biarkan waktu waktu,
Hapus aku.

 

Cinta Dalam Hati – Ungu May 3, 2011

Filed under: Ungu — ahmadturmizi @ 12:47

Mungkin ini memang jalan takdirku,
Mengagumi tanpa dicintai,
Tak mengapa bagiku asal kau pun bahagia,
Dengan hidupmu, dalam hidupmu.

Telah lama ku pendam perasaan itu,
Menunggu hatimu menyambut diriku,
Tak mengapa bagiku cintaimu pun adalah,
Bahagia untukku, bahagia untukku.

Ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu,
Meski ku tunggu hingga hujung waktuku,
Dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya.

Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja,
Tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya,
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja.